Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari Polda Jatim kembali berhasil mengidentifikasi satu jenazah korban dari tragedi ambruknya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny. Dengan penambahan ini, total jenazah yang telah teridentifikasi menjadi 51 orang, meskipun proses identifikasi masih berlangsung untuk sejumlah kasus lainnya.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim Kombes M Khusnan mengungkapkan bahwa identifikasi ini dilakukan pada hari ke-13 pascatragedi. Tim DVI bekerja tanpa lelah untuk mendukung keluarga korban dan mengungkap identitas para jenazah yang terlibat dalam insiden tragis ini.
“Tim DVI Polda Jatim berhasil melaksanakan identifikasi terhadap satu kantong jenazah yang cocok dengan nomor ante mortem,” ujar Khusnan di RS Bhayangkara Polda Jatim. Proses ini adalah bagian penting dari upaya pemulihan dan penegakan keadilan bagi keluarga yang kehilangan.
Proses dan Tantangan dalam Identifikasi Jenazah Korban
Dalam situasi yang sulit ini, proses identifikasi jenazah memerlukan ketelitian dan kehati-hatian yang ekstra. Khusnan menjelaskan bahwa satu kantong jenazah yang teridentifikasi, yang diberi nomor post mortem RSPB 059, berhasil dicocokkan melalui DNA dan data medis lainnya.
Identifikasi jenazah ternyata tidak hanya proses teknis, tetapi juga emosional bagi keluarga yang sedang menunggu. Mereka merasakan campuran harapan dan kecemasan saat menunggu kabar tentang anggota keluarga mereka yang hilang.
Ketepatan dalam identifikasi sangat krusial mengingat banyaknya jenazah yang harus diperiksa. Selain itu, tim DVI juga menghadapi tantangan logistik dan emosional yang kompleks, karena harus bekerja dalam situasi bertekanan tinggi.
Data Korban yang Sudah Teridentifikasi dan Upaya Tim DVI
Hingga saat ini, tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 51 korban dari 67 kantong jenazah yang diterima. Khusnan menekankan pentingnya kerja sama lintas sektoral dalam proses identifikasi ini.
Data tentang korban yang telah teridentifikasi ini juga memberikan kejelasan bagi pihak keluarga. Semakin jelasnya data ini diharapkan dapat menjadi pelepasan emosional bagi mereka yang telah berjuang mencari kepastian.
Setiap nama dan identifikasi menyimpan cerita yang mendalam dan menyentuh. Setiap korban memiliki latar belakang, keluarga, dan harapan yang terputus oleh tragedi ini, dan hal ini sangat terasa bagi orang-orang yang ditinggalkan.
Reaksi Masyarakat dan Dukungan untuk Keluarga Korban
Tragedi ambruknya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny tidak hanya mengejutkan keluarga korban, tetapi juga masyarakat luas yang merasakan dampaknya. Respons dari masyarakat sangat luar biasa, memberikan dukungan moril kepada keluarga yang berduka.
Banyak pihak berinisiatif menggalang dana dan bentuk bantuan lainnya untuk mendukung keluarga korban. Dalam situasi sulit ini, solidaritas sosial menjadi sangat penting untuk membantu mereka yang terkena dampak.
Di samping itu, berbagai pihak mulai berbicara tentang perlunya peninjauan kesiapsiagaan infrastruktur di institusi pendidikan. Ini mengundang perhatian terhadap keselamatan siswa dan guru di berbagai lembaga pendidikan di seluruh negeri.