Kematian mendadak seorang terapis wanita berinisial RTA (14) di Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, telah mengejutkan banyak pihak. Penemuan jasadnya di lahan kosong pada Kamis (2/10) memberi titik terang pada berbagai spekulasi terkait penyebab kematiannya yang misterius.
Polisi memastikan bahwa korban tidak dalam kondisi hamil, menjawab berbagai pertanyaan yang muncul di masyarakat. Penyelidik dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Citra Ayu, mengonfirmasi kondisi tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan medis yang dilakukan saat autopsi.
“Dokter menjelaskan bahwa korban tidak dalam keadaan hamil dan tidak pernah hamil,” ungkapnya kepada wartawan pada hari Sabtu (11/10). Meskipun demikian, penyebab kematian masih ditunggu dari hasil autopsi yang dilakukan di rumah sakit.
Kronologi Penemuan Jasat yang Menggemparkan
Pada pukul 05.00 WIB di hari penemuan, RTA ditemukan tergeletak di area kosong yang dikenal di Pejaten Barat. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio Utomo, menegaskan bahwa terapis tersebut memang sudah meninggal saat ditemukan.
Polisi melakukan penyelidikan mendalam dan menemukan jejak telapak kaki korban di atap gedung sebelah spa tempat RTA bekerja. Temuan ini menambah kompleksitas pada kasus tersebut, meskipun masih perlu pendalaman lebih lanjut.
Dari informasi yang beredar, RTA diketahui merupakan seorang terapis yang memiliki banyak pasien di area tersebut. Kehilangan sosoknya sangat menyentuh hati banyak orang, terutama rekan-rekan kerja dan klien yang merasakan dampaknya.
Respon Masyarakat Terhadap Kasus Ini
Kasus inipun mengundang reaksi beragam dari masyarakat, yang beramai-ramai mengekspresikan keprihatinan mereka di media sosial. Banyak yang mendesak pihak kepolisian untuk segera memproses kasus ini agar tidak ada lagi kehilangan nyawa yang tidak beralasan.
Sebagian masyarakat bahkan khawatir tentang keselamatan para terapis dan industri spa secara keseluruhan, mengingat insiden tragis ini. Mereka menuntut perlindungan lebih bagi pekerja di sektor yang rentan ini.
Dukungan kepada keluarga RTA juga tidak henti-hentinya mengalir, dengan banyak pihak menunjukkan simpati melalui berbagai cara, termasuk penggalangan dana. Hal ini menunjukkan kepedulian masyarakat terhadap kondisi yang tengah dihadapi keluarga korban.
Langkah Selanjutnya dalam Penyelidikan Kasus RTA
Kepolisian kini berada pada tahap lanjutan penyelidikan dengan fokus pada hasil autopsi. Menurut Citra, hasil ini akan sangat penting untuk menentukan langkah selanjutnya dalam penanganan kasus ini.
Tidak hanya itu, kepolisian juga memeriksa berbagai bukti lain yang berkaitan dengan kejadian tersebut. Dengan adanya jejak kaki di atap gedung, ada harapan untuk menemukan petunjuk lebih lanjut yang mengarah kepada pelaku.
Pihak berwenang berharap dapat memberikan keadilan bagi RTA dan keluarga yang ditinggalkan. Proses hukum ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.