Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, baru-baru ini memberikan pendapatnya mengenai insiden kebakaran yang terjadi pada rumah hakim Khamozaro Waruwu. Khamozaro dikenal sebagai hakim ketua dalam kasus korupsi proyek jalan di wilayah tersebut, sehingga perhatian publik semakin meningkat. Bobby menegaskan bahwa situasi tersebut memerlukan pemantauan dan penanganan serius dari pihak berwenang.
Walaupun tidak ingin berkomentar terlalu jauh, Bobby menekankan betapa pentingnya mencari tahu penyebab kebakaran tersebut. Ia berharap pihak berwenang dapat segera menuntaskan penyelidikan untuk mendapatkan jawaban yang diharapkan masyarakat.
“Kalau ada unsur pembakaran, semoga pelakunya bisa segera ditangkap,” ungkap Bobby saat memberikan keterangan di kantor Gubernur, mengisyaratkan bahwa insiden ini memerlukan perhatian ekstra.
Penyelidikan Kebakaran Rumah Hakim Khamozaro Waruwu
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Calvijn Simanjuntak, menginfokan bahwa pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap 39 saksi untuk mengungkap motif di balik kebakaran yang melanda rumah Khamozaro. Penyelidikan berlangsung pada Selasa, 4 November 2025, dan melibatkan banyak pihak untuk mendapatkan informasi akurat.
“Dari total saksi yang diperiksa, ada yang berasal dari berbagai kalangan, termasuk saksi korban, petugas damkar, dan masyarakat setempat,” lanjut Calvijn. Investigasi ini diharapkan dapat memberikan pencerahan bagi publik mengenai kejadian tersebut.
Calvijn juga menjelaskan bahwa pihak kepolisian sedang melakukan analisis mendalam dengan memadukan hasil penyelidikan lapangan. Proses penelitian ini bertujuan untuk menentukan penyebab kebakaran dengan akurasi yang lebih tinggi.
Ketidakpastian dan Pengawasan Kasus Korupsi
Belum ada kepastian apakah kebakaran tersebut merupakan tindakan yang disengaja atau merupakan kecelakaan. Calvijn menanggapi situasi ini dengan hati-hati, meminta waktu untuk memastikan semua fakta terkumpul sebelum mengambil kesimpulan. Penyelidikan ini menunjukkan keseriusan pihak kepolisian untuk memberikan transparansi kepada publik.
Rumah yang terbakar adalah milik Khamozaro, yang juga menjadi hakim dalam kasus korupsi proyek jalan melibatkan beberapa terdakwa terkenal. Kasus tersebut melibatkan Direktur Utama PT Dalihan Natolu Grup, yang juga terjerat dalam perkara yang sama, menunjukkan betapa rumitnya peta kasus korupsi di Sumatera Utara.
Nama mantan Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Ginting, juga muncul dalam proses hukum ini. Topan dikenal memiliki kedekatan dengan Gubernur Bobby Nasution, sehingga hal ini menambah dimensi politik dalam penyelidikan tersebut.
Peran Gubernur dalam Proses Hukum
Dalam persidangan yang tengah berlangsung, hakim Khamozaro sempat meminta jaksa KPK untuk menghadirkan Bobby Nasution sebagai saksi. Dalam pernyataannya, terungkap adanya pergeseran anggaran dari beberapa dinas di pemerintahan provinsi ke Dinas PUPR yang menjadi dasar pembangunan proyek jalan.
Pergeseran anggaran ini menarik perhatian banyak pihak dan berpotensi menambah kompleksitas kasus yang ada. Bobby, sebagai Gubernur, pastinya harus siap menghadapi tekanan untuk memberikan keterangan yang jelas di hadapan hukum.
Situasi ini menjadi lebih mendalam ketika mengingat bahwa KPK juga terlibat dalam penanganan kasus ini melalui Operasi Tangkap Tangan, yang menciptakan efek jera di antara para pelaku korupsi di daerah. Komitmen untuk menuntaskan kasus ini menjadi sangat penting untuk menjaga integritas pemerintahan.
