Alasan Anak Muda Rentan Terkena Hipertensi

Mengapa Banyak Anak Muda Mengalami Hipertensi?

Anak Muda Rentan Hipertensi – Hipertensi atau tekanan darah tinggi tidak lagi menjadi masalah kesehatan yang hanya dialami oleh lansia. Saat ini, semakin banyak anak muda, terutama yang berusia antara 20 hingga 40 tahun, mengalami kondisi ini. Faktanya, menurut statistik, sekitar 1 dari 8 orang dewasa muda terdiagnosis hipertensi. Kondisi ini kerap disebut sebagai “silent killer” karena sering kali tidak menunjukkan gejala hingga menyebabkan komplikasi serius seperti serangan jantung atau stroke.

Mari kita telusuri faktor-faktor yang memicu hipertensi di usia muda dan cara mengatasinya.


Apa Itu Hipertensi?

Hipertensi terjadi ketika aliran darah dalam arteri terus-menerus berada pada tekanan tinggi. Hal ini sering kali disebabkan oleh penyempitan arteri, yang menghambat aliran darah. Meski tekanan darah cenderung meningkat seiring bertambahnya usia, beberapa faktor membuat orang muda rentan mengalami kondisi ini.

Jika tidak ditangani, hipertensi dapat merusak pembuluh darah, jantung, otak, ginjal, dan organ lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mengenali penyebabnya sejak dini.


Faktor Risiko Hipertensi pada Anak Muda

  1. Obesitas
    Kelebihan berat badan adalah salah satu penyebab utama hipertensi pada anak muda. Indeks Massa Tubuh (IMT) di atas 25 atau rasio pinggang-pinggul lebih dari 0,85 meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.
  2. Konsumsi Alkohol
    Sebuah penelitian di Kenya menunjukkan bahwa menghindari alkohol dapat menurunkan risiko hipertensi hingga 70 persen. Kebiasaan minum alkohol secara berlebihan juga memperburuk kesehatan pembuluh darah.
  3. Merokok
    Rokok tembakau memiliki dampak langsung pada tekanan darah. Penelitian pada 322 orang dewasa muda di Bangladesh menemukan bahwa merokok merupakan salah satu faktor risiko utama hipertensi yang dapat dihindari.
  4. Penggunaan Obat-obatan Tertentu
    Pil KB yang mengandung estrogen, beberapa obat antidepresan, serta obat antiinflamasi nonsteroid tertentu dapat meningkatkan tekanan darah jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
  5. Asupan Garam Berlebih
    Pola makan tinggi garam adalah penyebab umum hipertensi. Konsumsi lebih dari 10 gram garam per hari dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan.
  6. Kurangnya Aktivitas Fisik
    Gaya hidup pasif atau “mager” meningkatkan risiko hipertensi. American Heart Association (AHA) merekomendasikan aktivitas aerobik selama 150 menit per minggu serta latihan kekuatan minimal dua kali seminggu.
  7. Kondisi Kesehatan Tertentu
    Penyakit ginjal, hipotiroidisme, dan sleep apnea adalah beberapa kondisi medis yang dapat memicu hipertensi pada usia muda.
  8. Konsumsi Daging Merah
    Studi di Kenya juga menunjukkan bahwa konsumsi daging merah satu hingga dua kali seminggu meningkatkan risiko hipertensi hingga 77 persen.
  9. Genetik
    Faktor keturunan memainkan peran besar. Jika ada anggota keluarga dengan riwayat hipertensi sebelum usia 60 tahun, risiko Anda mengalami hipertensi meningkat hingga dua kali lipat.

Kesimpulan

Hipertensi pada anak muda sering kali disebabkan oleh kombinasi gaya hidup tidak sehat dan faktor genetik. Mengurangi konsumsi garam, berhenti merokok, menjaga berat badan ideal, serta rutin berolahraga dapat membantu menurunkan risiko. Selain itu, penting untuk menjalani pemeriksaan kesehatan rutin guna mendeteksi tekanan darah tinggi sejak dini. Dengan memahami penyebabnya, anak muda dapat mengambil langkah pencegahan dan menjaga kesehatan jangka panjang. Selain menjaga pola hidup sehat, anak muda juga dianjurkan untuk rutin memantau tekanan darah, terutama jika memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga hipertensi. Deteksi dini memungkinkan penanganan lebih cepat melalui perubahan gaya hidup atau pengobatan. Konsultasi dengan dokter sangat penting untuk mencegah komplikasi serius di masa depan. Jangan meremehkan penyakit ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Proudly powered by WordPress | Theme: Wanderz Blog by Crimson Themes.