Table of Contents
TogglePentingnya Vaksinasi untuk Cegah Herpes Zoster atau Cacar Api
Pentingnya Vaksinasi – Herpes zoster, atau yang sering disebut cacar api, adalah penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi virus varicella zoster, virus yang juga menyebabkan cacar air. Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Dr. dr. Soekamto Koesnoe, Sp.PD-KAI, menegaskan pentingnya vaksinasi untuk mencegah penyakit ini, terutama pada individu yang rentan seperti orang dewasa berusia 50 tahun ke atas.
Siapa yang Rentan Terkena Herpes Zoster?
Menurut Dr. Soekamto, risiko herpes zoster meningkat pada kelompok usia di atas 50 tahun. Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh manusia cenderung menurun, sehingga meningkatkan kemungkinan virus varicella zoster yang dorman kembali aktif. Selain itu, individu dengan kondisi imunokompromais, seperti penderita HIV, kanker, penyakit autoimun, atau mereka yang menjalani kemoterapi, juga memiliki risiko lebih tinggi.
“Orang dengan imunosupresi lebih rentan terhadap herpes zoster dan komplikasinya,” jelas Soekamto. Kondisi ini membuat vaksinasi menjadi langkah pencegahan yang sangat penting, terutama untuk kelompok rentan tersebut.
Gejala dan Komplikasi Herpes Zoster
Gejala herpes zoster biasanya diawali dengan sensasi nyeri, gatal, kesemutan, atau mati rasa pada area tubuh tertentu, diikuti dengan munculnya ruam lepuh yang menyakitkan. Ruam ini sering kali muncul bergerombol dan memakan waktu 10-15 hari untuk mengering, serta 2-4 minggu untuk sepenuhnya hilang.
Namun, herpes zoster bukan sekadar masalah ruam. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Gangguan penglihatan: Jika ruam muncul di sekitar mata, dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
- Pendengaran terganggu: Infeksi dapat merusak pendengaran.
- Inflamasi otak (ensefalitis): Dapat menyebabkan kerusakan neurologis yang serius.
- Infeksi paru-paru (pneumonia): Dalam kasus tertentu, bahkan dapat mengancam jiwa.
Mengingat potensi komplikasi serius ini, vaksinasi menjadi langkah pencegahan yang sangat disarankan. “Pemberian vaksin dapat menurunkan nyeri akibat herpes zoster dan meningkatkan kualitas hidup pasien dibandingkan mereka yang tidak divaksinasi,” tegas Dr. Soekamto.
Vaksin Herpes Zoster: Rekomendasi dan Jadwal
Sejak Juli 2024, jadwal imunisasi dewasa di Indonesia telah diperbarui oleh Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, termasuk rekomendasi vaksin herpes zoster. Vaksin ini direkomendasikan untuk:
- Orang dewasa usia 50 tahun ke atas.
- Individu dengan risiko tinggi, seperti penderita HIV, pasien kanker, atau mereka yang sedang menjalani terapi imunosupresif.
Untuk pasien dengan kondisi imunokompromais, vaksinasi sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter. Namun, vaksinasi tidak dianjurkan saat pasien sedang mengalami fase akut herpes zoster dengan ruam aktif.
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
Dengan meningkatnya kesadaran tentang pentingnya vaksinasi, diharapkan angka kasus herpes zoster dapat diminimalkan. Vaksinasi tidak hanya melindungi individu dari gejala menyakitkan tetapi juga dari komplikasi serius yang dapat memengaruhi kualitas hidup.
Langkah proaktif, seperti vaksinasi, adalah investasi penting untuk kesehatan jangka panjang, terutama bagi mereka yang berada di kelompok usia rentan. Dengan mengikuti anjuran imunisasi dewasa, masyarakat dapat menikmati hidup yang lebih sehat dan terlindung dari ancaman cacar api.
Vaksinasi herpes zoster tidak hanya penting untuk individu dengan usia 50 tahun ke atas, tetapi juga menjadi perlindungan penting bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Selain mencegah gejala menyakitkan seperti ruam lepuh dan nyeri kronis, vaksinasi juga dapat mengurangi risiko komplikasi serius seperti gangguan penglihatan, pneumonia, dan inflamasi otak.
Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi dewasa, termasuk vaksin herpes zoster, sangat diperlukan. Dengan akses vaksin yang lebih luas dan pemahaman lebih baik, diharapkan angka kejadian herpes zoster menurun drastis. Langkah kecil seperti vaksinasi bisa menjadi perlindungan besar untuk masa depan kesehatan yang lebih baik.