Stick Sotong Gurih Khas Pulau Wawonii: Mudah Dibuat dan Menguntungkan
Stick Sotong Khas Wawonii – Pulau Wawonii di Konawe Kepulauan terkenal dengan hasil lautnya yang melimpah, salah satunya adalah sotong. Tak hanya dijual sebagai bahan mentah, sotong sering diolah menjadi camilan lezat seperti stick sotong, yang kini populer sebagai oleh-oleh khas daerah tersebut.
Kisah di Balik Stick Sotong Kalabutang
Nani, seorang warga Desa Langara Tanjung Batu, memulai bisnis stick sotong pada 2021 untuk membantu keuangan keluarganya. Dengan inspirasi dari YouTube, ia menciptakan merek Stick Sotong Kalabutang yang kini diminati masyarakat setempat dan dipasarkan hingga pusat oleh-oleh.
“Awalnya sulit membuat yang renyah, tapi setelah tiga kali percobaan akhirnya berhasil. Dari situ, saya mulai memasarkan produk ini secara serius,” ujar Nani.
Resep Stick Sotong
Bahan-bahan:
- Sotong (500 gram)
- Bawang putih (3 bonggol, haluskan)
- Tepung terigu (½ kg)
- Tepung kanji (½ kg)
- Lada bubuk (4 bungkus)
- Penyedap rasa (4 bungkus)
- Telur ayam (8 butir)
Cara Membuat:
- Cuci sotong hingga bersih, buang tulangnya, dan iris kecil-kecil.
- Blender sotong bersama bawang putih, penyedap rasa, telur, dan lada hingga halus.
- Campurkan adonan sotong halus dengan tepung kanji dan terigu. Tambahkan sedikit air dan uleni hingga kalis.
- Giling adonan hingga tipis, lalu potong memanjang seperti stik.
- Goreng hingga kecokelatan, angkat, dan tiriskan.
Keberhasilan dan Tantangan
Dengan modal sederhana, Nani mampu menghasilkan hingga 30 bungkus stick sotong dari satu kali produksi. Stick ini dijual seharga Rp 18.000 per bungkus. Bahkan, ia pernah menerima pesanan hingga 100 bungkus dari Baubau, menghasilkan omzet Rp 1.800.000.
Namun, perjalanan bisnisnya tak selalu mulus. Sebelum akses internet memadai di daerahnya, Nani harus berjualan keliling dari rumah ke rumah, dengan rata-rata penjualan 10 bungkus sehari. Setelah tersedianya internet, pemasaran menjadi lebih efektif melalui Facebook dan WhatsApp.
Harapan ke Depan
Nani berharap usahanya semakin maju dengan dukungan pemerintah berupa pelatihan dan modal usaha. “Saya ingin usaha ini terus berkembang, seperti usaha lain yang sukses di daerah ini,” ungkapnya penuh harap.
Camilan stick sotong bukan hanya enak, tetapi juga menjadi wujud kreativitas warga Pulau Wawonii dalam memanfaatkan hasil laut yang melimpah. Anda pun bisa mencoba resep ini di rumah!
Nani terus berupaya memperluas jangkauan pemasaran stick sotongnya dengan berbagai cara kreatif. Selain memanfaatkan media sosial seperti Facebook dan WhatsApp untuk menjangkau pelanggan, ia juga mulai mengikuti berbagai bazar lokal dan acara komunitas di wilayahnya. Kehadiran di acara-acara ini tidak hanya memperkenalkan produknya kepada audiens yang lebih luas tetapi juga membantu membangun relasi dengan sesama pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).
“Lewat bazar, saya bisa menjual lebih banyak sekaligus memperkenalkan produk khas daerah kami kepada orang-orang dari luar pulau,” ujar Nani.
Ia juga mulai mempertimbangkan untuk mengembangkan varian rasa stick sotong agar lebih menarik bagi konsumen. Beberapa ide yang sedang dipertimbangkan adalah stick sotong dengan rasa pedas, keju, dan bawang. “Ini masih dalam tahap uji coba, tetapi saya berharap variasi rasa ini dapat menambah daya tarik produk kami,” katanya.
Selain itu, Nani berharap dapat segera memiliki kemasan yang lebih modern dan ramah lingkungan. Ia menyadari bahwa kemasan yang menarik dan fungsional bisa meningkatkan nilai jual produk di pasar yang lebih luas, termasuk e-commerce.
Dengan semangat dan inovasinya, Nani optimis stick sotong khas Pulau Wawonii dapat menjadi salah satu ikon kuliner Indonesia yang semakin dikenal masyarakat.